- http://www.sepedaan.com/2010/08/pulau-burung-edisi-ke-sekian.html
- http://www.sepedaan.com/2009/03/pulau-dua-alias-pulau-burung-sang.html
- http://www.sepedaan.com/2009/11/pulau-burung-alias-pulau-nyamuk.html
Pulau Dua |
Pulau Dua |
Perjalanan gowes dan trekking ke Batu Lawang dapat anda baca di sini. Namun di sini, anda dapat melihat data statistik hasil perekaman GPS dan pemetaannya, dikombinasikan dengan Google Maps.
Data statistik adalah sebagai berikut:
trip odometer 19,05 km
max speed 31,6 km/j
moving time 2 jam:06 menit
moving average 9 km/jam
total time 4 jam:40 menit
max elevation 413 m
total ascending 565 m
TREK KESELURUHAN
Dari Gerem (+7,1 m dpl), gowes naik dan TTB ke Kp. Purud Lampung (+316,4 m dpl) sejauh 6,53 km, kemudian jalan kaki ke gazebo di Batu Lawang (+342 m dpl) sejauh sekitar 700 m.
Kembali ke Gerem melalui Merak sejauh 12,5 km dengan turunan curam sejauh 2,78 km dari ketinggian 412,1 m dpl ke 54,1 m dpl.
PROFIL VERTIKAL
1. Kp. Gerem sampai dengan Batu Lawang
2. Batu Lawang sampai kembali ke Merak
3. Keseluruhan
Sebagai bonus, kita bisa menikmati peninggalan bersejarah kerajaan Banten seperti Masjid Agung Banten, Vihara Avalotikesvara, Museum Kepurbakalaan Banten Lama, reruntuhan Istana Kaibon, Istana Surosowan, Benteng Spelwijk, dan lain-lain.
Kami sudah beberapa kali melakukan perjalanan ke sana dengan data sebagai berikut:
Peta Total Perjalanan
Vertical Profile
Peta Kawasan Banten Lama
Gambar Reruntuhan Keraton Kaibon
Benteng Surosowan
Museum Kepurbakalaan Banten Lama
Masjid Agung Banten
Benteng Spelwijk
Jika goweser ingin berkeringat tetapi memiliki waktu yang terbatas, pilihan alternatif trek Cibangkong, di Waringinkurung tampaknya sesuatu yang patut dipertimbangkan. Di sana terdapat sebuah warung yang menyediakan penganan yang khas, yaitu lupis cibangkong. Karena legenda kue inilah, maka warung ini menjadi tempat rehat para goweser dari sekitar Serang dan Cilegon. Bahkan, spanduk-spanduk beberapa komunitas sudah hadir di warung ini. Anehnya, punya SXC2 malah tidak ada.
Menuju ke sana, biasanya dari Serang kami melalui Jalan Raya Takari sampai dengan pertigaan Ds. Umbul Tengah yang di sana berdiri sebuah minimarket . Sekitar 635 m, jalanan memasuki Ds. Umbul Tengah, kita berbelok memasuki trak makadam. Trek menurun sampai dengan jembatan Umbul Tengah. Di beberapa bagian, batu-batuan yang melapisi jalan sudah terlepas. Di bagian lain, sisa-sisa beton pelapis jalan juga sudah mulai hancur tergerus air. Dari jembatan di ketinggian 62,2 m dpl, kami harus naik lagi sepanjang 2,79 km setinggi 88 m ke arah Desa Telaga Luhur, terus sampai perempatan Desa Binangun. Dijamin ngos-ngosan deh, apalagi kondisi jalan berlapis aspal sudah hancur. Ketinggian puncak bukit adalah 150,4 m dpl. Dari sini, tinggal turun saja ke warung lupis cibangkong (82 m dpl). Panjang turunan adalah 1,25 km setinggi 69 m. Bonus euy.
Selepas kenyang dengan lupis, trek kembali ke Serang dijamu dengan tanjakan sepanjang ‘hanya’ 850 m setinggi 53 m. Lumayan engap mengingat kondisi perut masih banyak isinya. Tapi, kita berprinsip gowes terus pantang mundur (lagian gimana mau mundur, shifter mundurnya juga gak ada.) Selebihnya, trek pulang tidak berbeda dengan kedatangan tadi.
Data GPS menunjukkan jarak sekitar 22,8 km dari tikum Alun-alun sampai kembali lagi ke Serang dan berhenti di pertigaan Jalan Cadika. Kecepatan maksimum yang bisa didapat sekitar 41 km/jam. Waktu gowes efektif 1 jam 42 menit. Kecepatan rata-rata 13,3km/jam. Tetapi, data ini adalah data rombongan belakang. Untuk data rombongan depan, pasti lebih tajam lagi.
Warung Teh Manis Kp. Pereng di Jalan Raya Takari s.d. masuk single track sepanjang 953 m dengan karakteritik trek makadam.
Memasuki single track s.d. Rumah Hutan, jaraknya 5,8 km. Kondisi trek naik-turun. Di beberapa tempat sangat licin karena lumut, akar-akar melintang menghalangi jalan, melintasi kubangan, dan beberapa titik jalanan rusak bekas ban motor.
Total jarak dari Warung Teh Manis Kp. Pereng s.d. Rumah Hutan adalah 6,753 km.
Rumah Hutan s.d. Kp. Bojong = 522 m. Kondisi jalan masih single track, melompati satu kali kecil dan langsung menanjak sampai bertemu dengan jalan makadam lagi di Kp. Bojong.
Kp. Bojong s.d. Pertigaan Kp. Bojong di Jalan Takari,panjangnya 2,3 km trek makadam dan aspal kasar di beberapa kilometer menjelang Jalan Takari.
Jika kita menuju ke Cilowong dari arah Jalan 45 Desa Cikulur, melalui Kp. Pancur, sebelum mencapai pos ronda di Jalan Raya Takari, Cilowong, kita akan disuguhi tanjakan terakhir di Kp. Cikoak. Kondisi jalan berlapis aspal walaupun bukan hotmix. Ada kemajuan, karena beberapa bulan lalu, jalan ini masih berbatu-batu sehingga menyulitkan goweser menggenjot sepeda-sepedanya. Oh ya, pos ronda ini sering digunakan rehat oleh para goweser sebelum menyantap tanjakan TPA Cilowong, selama 15-30 menit. Setelah segar, tanjakan Cilowong insya Allah bisa dilalap khatam, wussss.....
Puncak tanjakan Cikoak tidak terlalu tinggi, hanya 164,1 m dpl. Jalur pendakian pun hanya sepanjang 714 m dengan elevasi setinggi 64 m. Tidak sefantastis tanjakan 45 yang elevasinya mencapai 103 m sepanjang 1,18 km, dengan ketinggian puncak 180,9 m. Walau demikian, bagi goweser LLBC, trek ini dapat dilahap karena jaraknya tidak jauh dari Kota Serang tetapi cukup membuat berkeringat.
TANJAKAN TPA CILOWONG
Puncak tanjakan TPA Cilowong berada pada ketinggian 234,6 m dpl. Panjang jalur pendakian sepanjang 2,33 km dari pos ronda Kp. Cikoak dengan elevasi hanya 75 m. Artinya, tanjakan ini tidak terlalu curam tetapi konsisten. Terasa berat karena goweser sudah melahap tanjakan sedikit demi sedikit sejak dari Kota Serang yang ketinggiannya hanya sekitar 50 m dpl.